Penentuan Entalpi Reaksi Berdasarkan Harga Energi Ikat

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Penentuan Entalpi Reaksi Berdasarkan Harga Energi Ikat. Entalpi dan kalor reaksi selain dapat ditentukan dengan kalorimeter atau dengan cara hukum Hess , dapat pula ditentukan dengan menghitung energi ikatan yang digunakan untuk melepas atau membentuk suatu ikatan. Reaksi kimia merupakan proses pemutusan dan pembentukan ikatan. Proses ini selalu disertai perubahan energi. Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol ikatan kimia dalam suatu molekul gas menjadi atomatomnya dalam fase gas disebut energi ikatan atau energi disosiasi (D).

         Untuk molekul kompleks, energi yang dibutuhkan untuk memecah molekul itu sehingga membentuk atom-atom bebas disebut energi atomisasi. Harga energi atomisasi ini merupakan jumlah energi ikatan atom-atom dalam molekul tersebut. Untuk molekul kovalen yang terdiri dari dua atom, seperti H$_2$, O$_2$, N$_2$, atau HI yang mempunyai satu ikatan, maka energi atomisasi sama dengan energi ikatan. Energi yang diperlukan untuk reaksi pemutusan ikatan telah diukur. Misalnya, energi untuk memutuskan 1 mol ikatan H-H dalam suatu molekul gas H$_2$ menjadi atom-atom H adalah 436 kJ mol$^{-1}$.
$H_2(g) \rightarrow 2 H \, $ D H-H = 436 kJ mol$^{-1}$.

Energi dibutuhkan untuk memutuskan molekul CH4 menjadi sebuah atom C dan 4 atom H:
$CH_4(g) \rightarrow C(g) + 4 H(g) $
Besarnya perubahan entalpi reaksi tersebut dapat dihitung dengan entalpi pembentukan standar sebagai berikut:
$ \begin{align} \Delta H & = \Delta Hf^\circ \, (C, \, atomik) + 4 \, \Delta Hf^\circ \, (H, \, atomik) - \Delta Hf^\circ \, (CH4(g)) \\ & = (716,7 \, kJ mol^{-1}) + (218 \, kJ mol^{-1}) - (-74,5 \, kJ mol^{-1}) \\ & = 1.663,2 \, kJ mol^{-1} \end{align} $

Saat perubahan entalpi tersebut setara untuk memutuskan 4 ikatan (-H) maka besarnya energi ikatan rata-rata C-H adalah 415,8 kJ mol$^{-1}$, selanjutnya kita sebut energi ini sebagai energi ikatan rata-rata karena empat ikatan C-H dalam CH$_4$ putus dalam waktu yang sama.

Contoh:
Diketahui:
$\Delta$Hf$^\circ$ C(g, atomik) = 716,7 kJ mol$^{-1}$
$\Delta$Hf$^\circ$ H(g, atomik) = 218 kJ mol$^{-1}$ $\Delta$Hf$^\circ$ C2H6(g) = -84,7 kJ mol$^{-1}$
energi ikatan C-H = 415,8 kJ mol$^{-1}$
Tentukan besarnya energi ikatan C - C pada C$_2$H$_6$!
$C_2H_6(g) \rightarrow 2 C(g, atomik) $.

Jawab:
$ \begin{align} \Delta H & = 2 \Delta Hf^\circ \, C + 6 \Delta Hf^\circ \, C \Delta Hf^\circ \, C_2H_6 \\ & = 2 (716,7) + 6 (218) - (-84,7) \\ & = 2.826,1 \, kJ \end{align} $

Pada C$_2$H$_6$
$\begin{align} E_{Ikatan} \, C - C + 6 E_{Ikatan} \, C - H & = \Delta H \\ E_{Ikatan} \, C - C + 6 (415,8) & = 2.826,1 \\ E_{Ikatan} \, C - C & = 331,3 \, kJ/mol \end{align} $

Rumus menghitung entalpi menggunakan energi ikatan dapat dituliskan sebagai berikut:
Kita dapat memperkirakan kalor reaksi dari suatu reaksi dengan menggunakan bantuan energi ikatan rata-rata. Tabel di bawah ini menyajikan data energi ikatan rata-rata dalam kJ/mol.

       Demikian pembahasan materi Penentuan Entalpi Reaksi Berdasarkan Harga Energi Ikat dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan termokimia dan penentuan harga entalpi reaksi.

Penentuan Entalpi Reaksi Berdasarkan Entalpi Pembentukan

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Penentuan Entalpi Reaksi Berdasarkan Entalpi Pembentukan. Perhitungan $\Delta$H reaksi juga dapat dilakukan dengan cara menggunakan data dasar kalor reaksi pembentukan standar ($\Delta$Hf$^\circ$). Kalor pembentukan standar merupakan kalor pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya. Perhatikan persamaan reaksi kesetimbangan umum berikut.
$ aA + bB \rightarrow cC + dD $
$\Delta$H reaksi = $ (c \times C + d \times D) - (a \times A + b \times B) $
       = $\sum \Delta$Hf$^\circ$ produk $\, - \sum \Delta$Hf$^\circ$ reaktan

Jadi, secara umum $\Delta$H reaksi dapat ditentukan dengan rumus:
Keterangan :
$\sum \Delta$Hf$^\circ$ produk : merupakan jumlah entalpi pembentukan standar dari zat-zat produk.
$\sum \Delta$Hf$^\circ$ reaktan: merupakan jumlah entalpi pembentukan standar dari zat-zat reaktan.

Harga $\Delta$Hf$^\circ$ beberapa zat disajikan dalam tabel berikut:

Contoh Soal :
1). $CH_4(g) + 2O_2(g) \rightarrow CO_2(g) + 2 H_2O(l) \, \, \, \, \Delta$H = -802 kJ.
Berdasarkan entalpi pembentukan standar, hitunglah $\Delta$Hf CH$_4$(g).

Jawab:
$ \begin{align} \Delta H \, Reaksi & = [1 \, \Delta Hf \, CO_2 + 2 \, \Delta \, Hf \, H_2O] - [\Delta Hf \, CH_4 + 3 \, \Delta Hf \, O_ 2] \\ - 802 kJ & = [1(-393,51) + 2 (-285,83)] - [\Delta Hf \, CH_4 + 3 . 0] kJ \\ - 802 kJ & = [- 393,51 + (-571,66)] kJ - [\Delta Hf \, CH_4] kJ \\ \Delta Hf \, CH_4 & = - 163,17 kJ \end{align} $
Jadi, entalpi pembentukannya adalah $ -163,17 \, $ kJ.

2). Tentukan entalpi pembakaran dari H$_2$S(g), bila entalpi pembentukan H$_2$S, H$_2$O, dan SO$_2$, berturut-turut = 20,6 kJ/mol; -241,81 kJ/mol; dan -296,81 kJ/mol.

Jawab:
Reaksi pembakaran H$_2$S adalah:
$H_2S(g) + \frac{1}{2} O_2(g) \rightarrow H_2O(g) + SO_2(g) $
$\begin{align} \Delta H \, Reaksi & = [\Delta Hf \, H_2O(g) + \Delta Hf \, SO_2(g)] - [\Delta Hf \, H_2S + \Delta Hf \, O_2] \\ & = [- 241,81 + (- 296,81)] kJ - [(-20,6) + 0] kJ \\ & = 518,02 kJ \end{align} $
Jadi, entalpi pembakarannya adalah 518,02 kJ .

       Demikian pembahasan materi Penentuan Entalpi Reaksi Berdasarkan Entalpi Pembentukan dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan penentuan $\Delta$H reaksi berdasarkan harga energi ikat.

Penentuan Entalpi Reaksi Menurut Hukum Hess

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Penentuan Entalpi Reaksi Menurut Hukum Hess. Pada perhitungan entalpi yang telah dilakukan sebelumnya, entalpi dapat ditentukan dengan menghitung kalor reaksi pada tekanan tetap. Akan tetapi tidak semua reaksi dapat diketahui kalor reaksinya secara langsung. Tidak semua reaksi kimia berlangsung dalam satu tahap, contohnya reaksi pembuatan belerang (baik melalui proses kontak maupun kamar timbal) dan reaksi pembuatan besi dari biji besi. Namun, menurut Germain Hess dari Jerman melalui berbagai eksperimen mengemukakan bahwa berapa pun tahap reaksinya, jika bahan awal dan hasil akhirnya sama, akan memberikan perubahan entalpi yang sama.

         Gerrmain Henry Hess, memanipulasi persamaan termokimia untuk menghitung $\Delta$H dalam sebuah hukum yang disebut hukum Hess atau hukum penjumlahan kalor. Ia menyatakan bahwa:
"Jika suatu reaksi berlangsung dalam dua tahap reaksi atau lebih, maka perubahan entalpi untuk reaksi tersebut sama dengan jumlah perubahan entalpi dari semua tahapan".

Hukum Hess juga berbunyi :
"Entalpi reaksi tidak tergantung pada jalan reaksi melainkan tergantung pada hasil akhir reaksi".

Contoh :
Menurut Hukum Hess:
$ \Delta H_1 = \Delta H_2 + \Delta H_3 \, $ atau $ \, x = y + z $
Gambar: Perubahan dari N$_2$(g) dan O$_2$(g) menjadi NO(g) disertai dengan perubahan entalpi ($\Delta$H1) sebesar +33,85 kJ/mol, meskipun reaksi ditetapkan dalam satu tahap atau dua tahap, $ \Delta H_1 = \Delta H_2 + \Delta H_3 \, $.

Hukum Hess digunakan untuk menghitung $\Delta$H suatu reaksi berdasarkan $\Delta$H dari beberapa reaksi yang sudah diketahui.
Contoh:
Reaksi langsung:
$S(s) + \frac{3}{2} O_2(g) \rightarrow SO_3(g) \, \, \, \, \Delta$H = -395,72 kJ
Reaksi tak langsung, 2 tahap:
$S(s) + O_2(g) \rightarrow SO_2(g) \, \, \, \, \Delta$H = -296,81 kJ
$SO_2(g) + \frac{1}{2} O_2(g) \rightarrow SO_3(g) \, \, \, \, \Delta$H = - 98,96 kJ
Bila dijumlahkan:
$ S(s) + \frac{3}{2} O_2(g) \rightarrow SO_3(g) \, \, \, \, \Delta$H = -395,72 kJ
Persamaan reaksi tersebut dapat dinyatakan dalam diagram tingkat energi atau diagram siklus, seperti pada gambar:
Diagram di atas juga dapat digambarkan sebagai berikut:

Cara menghitung entalpi menurut Hukum Hess dapat diperhatikan lagi contoh berikut ini:
Tentukan harga entalpi dari reaksi:
$ C(s) + 2 H_2(g) + \frac{1}{2} O_2(g)\rightarrow CH_3OH(g) $
Bila diketahui:
I. $CH_3OH(g) + 2 O_2(g) \rightarrow CO_3(g) + 2H_2O(g) \, \, \, \, \Delta$H = - 764 kJ
II. $C(s) + O_2(g) \rightarrow CO_2(g) \, \, \, \, \Delta$H = - 393,5 kJ
III. $H_2(g) + \frac{1}{2} O_2(g) \rightarrow H_2O(g) \, \, \, \, \Delta$H = - 241,8 kJ
Agar kalian dapat menjawab dengan mudah, cermati dan ikuti langkah- langkah berikut.
1. Sesuaikan reaksi yang diketahui dengan reaksi yang ditanyakan, baik letak senyawa, jumlah mol, maupun besarnya entalpi.
2. Apakah letak senyawa atau unsur yang ditanyakan berlawanan arah dengan reaksi yang ditanyakan? Jika iya, maka reaksi dibalik, termasuk harga entalpinya.
3. Apakah jumlah mol belum sama? Jika belum sama, samakan dengan mengalikan atau membaginya dengan bilangan tertentu.
4. Bagaimana akhirnya? Reaksi dijumlahkan, tapi ingat, unsur yang sama di ruas yang sama dijumlahkan, tapi bila ruasnya berbeda dikurangkan. Anggap saja pereaksi sebagai harta benda kita, hasil reaksi sebagai utang kita.
5. Susun seperti contoh, angka Romawi menunjukkan asal reaksi.
6. Selanjutnya cermati keterangan di belakang reaksi.

Jawab:
Penjelasan:
II. reaksi tetap, krena letak atom C(s) yang diketahui (pereaksi) sama dengan letak atom C (s) reaksi yang ditanyakan (sama-sama ruas kiri)
III. jumlah mol dan hrga entalpi dikali dua karena H$_2$(g) yang diminta 2 mol, sedangkan yang diketahui dalam soal 1 mol. Reaksi tidak dibalik karena letak H$_2$ sama-sama di ruas kiri.
I.Reaksi dibalik, sehingga $\Delta$H juga harus dibalik, karena CH$_3$OH(g) yang ditanyakan terletak di ruas kanan, sedangkan pada reaksi yang diketahui di ruas kiri. Sehingga harga $\Delta$H juga berubah menjadi positif.

       Demikian pembahasan materi Penentuan Entalpi Reaksi Menurut Hukum Hess dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan penentuan $\Delta$H reaksi berdasarkan entalpi pembentukan.

Penentuan Harga Entalpi Reaksi

         Blog KoKim - Setelah mempelajari tentang "jenis-jenis perubahan entalpi", kita lanjutkan pembahasan materi Penentuan Harga Entalpi Reaksi. Perubahan $\Delta$H reaksi dapat ditentukan dengan beberapa cara, yakni dari hasil eksperimen, dari penerapan Hukum Hess, atau dengan data entalpi pembentukan dan energi ikatan. Salah satu cara yang digunakan untuk mengukur perubahan entalpi Reaksi pada suatu eksperimen adalah dengan kalorimetri, yaitu proses pengukuran jumlah panas dari sistem reaksi menggunakan kalorimeter. Berdasarkan fungsinya, kalorimeter dibedakan menjadi:

a. Kalorimeter tipe reaksi (sederhana), yaitu kalorimeter untuk menentukan kalor reaksi dari semua reaksi, kecuali reaksi pembakaran. Kalorimeter tipe ini memiliki bejana yang terbuat dari Styrofoam, namun ada pula yang terbuat dari aluminium. Kalorimeter tipe reaksi dapat juga digunakan untuk menentukan kalor jenis logam.

b. Kalorimeter tipe Bom, berfungsi untuk menentukan jumlah kalori dalam bahan makanan berdasarkan reaksi pembakaran (biasanya dioksidasi dengan oksigen).

c. Kalorimeter Thiemann, digunakan untuk menentukan kalor bahan bakar yang berfase cair seperti metanol atau etanol.

d. Kalorimeter listrik, untuk menentukan kalor jenis zat cair

Kalorimeter dapat disusun seperti gambar berikut ini:

         Nah, karena yang akan kita ukur adalah banyaknya kalor dari reaksi kimia, maka kalorimeter yang kita pelajari adalah kalorimeter tipe reaksi. Prinsip kerja dari kalorimeter ini menggunakan Azas Black, yaitu jumlah kalor yang dilepas suatu benda sama dengan jumlah kalor yang diterima oleh benda lain, atau $q$ dilepas = $q$ diterima. Adapun besarnya transfer kalor tersebut tergantung pada faktor-faktor berikut.
a. jumlah zat
b. kalor jenis zat
c. perubahan suhu
d. kapasitas kalor dari kalorimeter

Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah kalor bila kalor dari kalorimeter diabaikan adalah sebagai berikut.
$ q = m \times c \times \Delta T $
Namun, bila kalor dari kalorimeter diperhitungkan, rumusnya menjadi:
$ q = (m \times c \times \Delta T) + (C \times \Delta T) $
Keterangan :
$q$ = kalor reaksi (J)
$m$ = massa zat( g)
$c$ = kalor jenis zat (J/g $^\circ$C atau J/gK)
$\Delta T$ = perubahan suhu ($^\circ$C atau K)
$C$ = kapasitas kalor zat (J/ $^\circ$C atau J/K)

         Perlu diketahui juga, yang dimaksud dengan kalor jenis (c) adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram zat sebesar 1$^\circ$C sedangkan kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1$^\circ$C atau 1. Agar kalian dapat lebih jelas memahami perhitungan perubahan entalpi berdasarkan percobaan menggunakan kalorimeter, berikut diberikan beberapa contoh soal.

1). 10 g NaOH dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi 150 g air. Jika kalor jenis air = 4,2 J/g$^\circ$C dan selisih suhu sebelum dan sesudah reaksi 5$^\circ$C, maka hitunglah:
a. Kalor pelarutan NaOH, bila jumlah kalor dari calorimeter diabaikan.
b. Kalor pelarutan NaOH, bila menggunakan bejana aluminium dan tanpa mengabaikan banyaknya kalor dari kalorimeter (kapasitas kalor dari kalorimeter = 9,1 kJ/ $^\circ$C)

Penyelesaian:
Diketahui :
Massa NaOH = 10 g
Massa H$_2$O = 150 g
Massa larutan = 160 g
c = 4,2 J/g $^\circ$C
C = 9,1 kJ/ $^\circ$C
$\Delta$T = 5$^\circ$C
Ditanyakan : $q$. Jawab :
a. Bila kalor dari kalorimeter diabaikan, maka:
$\begin{align} q & = m \times c \times \Delta T \\ & = 160 \, g \times 4,2 \, J/g^\circ C \times 5^\circ C \\ & = 3360 J \end{align} $
Jadi, kalor pelarutan NaOH adalah 3360 J.

b. q = q larutan NaOH - q kalorimeter.
Karena dalam pelarutan NaOH terjadi kenaikan suhu, maka sistem melepaskan kalor. Oleh karena itu, tanda untuk larutan NaOH negatif, sehingga:
$ \begin{align} q & = - (q \, larutan + q \, kalorimeter) \\ & = - (m \times c \times \Delta T \, larutan + C \times \Delta T \, kalorimeter) \\ & = -((160 g \times 4,2 \, J/g^\circ C \times 5^\circ C) + (9,1 \, kJ/^\circ C \times 5^\circ C)) \\ & = -(3360 J + 45500 J) \\ & = -48860 J \end{align} $
Jadi, kalor pelarutan NaOH adalah 48860 J.

2). Berapakah jumlah kalor yang diterima 1 kg air bila dipanaskan dari suhu 20$^\circ$C menajadi 30$^\circ$C? (diketahui kalor jenis air = 4,2 J /g$^\circ$C)

Penyelesaian:
Diketahui :
$m$ = 1 kg = 1000 g
$\Delta$T= (30-20) $^\circ$C = 10 $^\circ$C
c = 4,2 J/g $^\circ$C
Ditanyakan : $q$.
Jawab :
$ \begin{align} q & = m \times c \times \Delta T \\ & = 1000g \times 4,2 \, J/g^\circ C \times 10^\circ C \\ & = 42 kJ \end{align} $
Jadi, kalor yang diterima 1 kg air sebesar 42 kJ.

3). 50 mL NaOH 0,1 M direaksikan dengan 50 mL CH$4_3$COOH 0,1 M dalam kalorimeter yang terbuat dari aluminium (dengan kalor jenis aluminium = 9,0 kJ/$^\circ$C) Reaksi ini mengalami kenaikan suhu 4$^\circ$C. Bila kalor yang diserap aluminium diabaikan, hitunglah kalor reaksinya (Berat jenis larutan dianggap 1 g/mL, c = 4,18 J/g$^\circ$C)

Penyelesaian:
Diketahui :
V NaOH = 50 mL, [NaOH] = 0,1 M
V CH$_3$COOH = 50 mL, [CH$_3$COOH] = 0,1 M
C kalorimeter = 9,0 kJ/$^\circ$C
$\Delta$T = 4$^\circ$C , larutan = 1 g/mL
kalor yang diserap aluminium diabaikan.
Ditanyakan : $ q = ... $ ?
Jawab :
V total = 50 ml + 50 ml = 100 ml
$ \begin{align} m & = V \, total \\ & = 1 g/mL \times 100 mL \\ & = 100 g \\ q & = m \times c \times \Delta T \\ & = 100 g \times 4,18 \, J/g^\circ C \times 4^\circ C \\ & = 1672 J \end{align} $
Jadi, kalor reaksinya sebesar 1672 J.

Selain penentuan harga entalpi reaksi seperti pada artikel ini, penentuan harga entalpi reaksi juga bisa ditentukan berdasarkan beberapa hal yaitu :
*). penentuan $\Delta$H reaksi menurut hukum Hess
*). penentuan $\Delta$H reaksi berdasarkan entalpi pembentukan
*). penentuan $\Delta$H reaksi berdasarkan harga energi ikat

       Demikian pembahasan materi Penentuan Harga Entalpi Reaksi dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan penentuan $\Delta$H reaksi menurut hukum Hess.

Jenis-jenis Perubahan Entalpi

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Jenis-jenis Perubahan Entalpi. Perubahan entalpi reaksi kimia bergantung pada keadaan fisik zat (padat,cair, atau gas) yang terlibat dalam reaksi, suhu, dan tekanan. Untuk dapat membandingkan harga dari berbagai perubahan entalpi, maka dibuat suatu keadaan standar tertentu. Keadaan standar yang telah disepakati adalah pada suhu 298 K dan tekanan 1 atm. Jadi, Perubahan entalpi standar ($\Delta$H$^\circ$) adalah perubahan entalpi ($\Delta$H) reaksi yang diukur pada kondisi standar, yaitu pada suhu 298 K dan tekanan 1 atm. Satuan $\Delta$H adalah kJ dan satuan $\Delta$H molar reaksi adalah kJ/mol (Gillespie dkk).Beberapa jenis perubahan entalpi standar yaitu:

Entalpi Pembentukan Standar ($\Delta$Hf$^\circ$ = Standard Enthalpy of Formation)
       Perubahan entalpi pembentukan standar ($\Delta$Hf$^\circ$) atau kalor pembentukan standar adalah perubahan entalpi jika 1 mol senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya pada kondisi standar. Unsur-unsur harus dalam bentuk paling stabil pada kondisi standar.
Contoh:
1. $\Delta$Hf$^\circ$ pembentukan 1 mol H$_2$O cair dari gas H$_2$ dan O$_2$ adalah -285,9 kJ/mol. Persamaan termokimianya adalah sebagai berikut.
$ H_2(g) + \frac{1}{2} O_2(g) \rightarrow H_2O(l) \, \, \, \, \Delta$Hf$^\circ$ = -285,9 kJ
Artinya, pada pembentukan 1 mol H$_2$O dari unsur hidrogen dan unsur oksigen dibebaskan energi sebesar 285,9 kJ (tanda negatif pada $\Delta$Hf berarti dibebaskan energi atau reaksi eksoterm).

2. $4 C(s) + 2 H_2(g) \rightarrow 2 C_2H_2(g) \, \, \, \, \, \Delta$H = +454 kJ
Koefisien 2 pada $ 2 C_2H_2(g) $ berarti 2 mol C$_2$H$_2$, maka semua koefisien reaksi dibagi 2 termasuk $\Delta$H . Reaksi menjadi:
$2 C(s) + H_2(g) \rightarrow C_2H_2(g) \, \, \, \, \Delta$H = +227 kJ
Artinya, pada pembentukan 1 mol C$_2$H$_2$ dari unsur karbon dan unsur hidrogen dibutuhkan panas sebesar 227 kJ (endoterm).

Entalpi Penguraian Standar ($\Delta$Hd$^\circ$ = Standard Enthalpy of Dissosiation)
       Entalpi penguraian standar adalah $\Delta$H dari penguraian 1 mol persenyawaan langsung menjadi unsur-unsurnya (adalah kebalikan dari $\Delta$H pembentukan). Sesuai dengan asas kekekalan energi, maka nilai entalpi penguraian sama dengan entalpi pembentukannya, tetapi tandanya berlawanan.
Contoh:
Tuliskan persamaan termokimia penguraian H$_2$O apabila diketahui $\Delta$Hf$^\circ$ H$_2$O = -285,85 kJ/mol!
Jawab:
*). Reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan, sehingga zat yang terurai di sebelah kiri anak panah.
$ H_2O(l) \rightarrow H_2(g) + \frac{1}{2} O_2(g) \, \, \, \, \, \Delta$Hd$^\circ$ = +285,85 kJ
-). Koefisien 1 untuk 1 mol zat yang diuraikan
-). Tanda $\Delta$Hd$^\circ$ berlawanan dengan $\Delta$Hf$^\circ$

Entalpi Pembakaran Standar ($\Delta$Hc$^\circ$ = Standard Enthalpy of Combustion)
       Entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi ($\Delta$H) untuk pembakaran sempurna 1 mol senyawa atau unsur dengan O$_2$ dari udara, yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm. Satuan $\Delta$Hc$^\circ$ adalah kJ/mol. Pembakaran dikatakan sempurna jika:
1. karbon (C) terbakar sempurna menjadi CO$_2$
2. hidrogen (H) terbakar sempurna menjadi H$_2$O
3. belerang (S) terbakar sempurna menjadi SO$_2$
4. senyawa hidrokarbon (C$_x$H$_y$) terbakar sempurna menurut reaksi:
$ C_xH_y + O_2 \rightarrow CO_2 + H_2O $ (belum setara)

Contoh:
Pada pembakaran 570 gram isooktana (C$_8$H$_{18}$), salah satu komponen yang ada dalam bensin, pada keadaan standar/STP dibebaskan kalor sebesar 27.500 kJ. Hitunglah besarnya $\Delta$Hc$^\circ$ dan tulislah persamaan termokimia pembakaraan isooktana tersebut!
Jawab:
$ \begin{align} \text{*). Mol isooktana } & = \frac{massa}{Mr \, C_8H_{18}} \\ & = \frac{570}{114} \\ & = 5 \, mol \end{align} $
*). Untuk 1 mol C$_8$H$_{18}$ maka
$ \Delta $Hc$^\circ$ = $ \frac{1}{5} \times (-27.500) = -5.500 \, $ kJ.
*). Persamaan termokimianya :
$ C_8H_{18}(l) + \frac{25}{2} O_2(g) \rightarrow 8CO_2(g) + 9H_2O (g) \, \, \, \, \Delta$Hc$^\circ$ = -5.500 kJ/mol.

Perubahan entalpi penguapan standar ($\Delta$Hv$^\circ$ = Standard Enthalpy of Vaporation)
       Perubahan entalpi penguapan standar ($\Delta$H$^\circ$vap) merupakan perubahan entalpi pada penguapan 1 mol zat cair menjadi gas pada titik didihnya dan tekanan standar. Misal penguapan air dan persamaan termokimianya sebagai berikut:
$ H_2O(l) \rightarrow H_2O(g) \, \, \, \, \Delta$H$^\circ$ = +44,05 kJ

Perubahan entalpi peleburan standar ($\Delta$Hfus$^\circ$)
       Perubahan entalpi peleburan standar ($\Delta$Hfus$^\circ$) adalah perubahan entalpi pada peleburan 1 mol zat padat menjadi zat cair pada titik leburnya dan tekanan standar. Misalnya peleburan es.
$ H_2O(s) \rightarrow H_2O(l) \, \, \, \, \Delta$H$^\circ$ = +6,01 kJ
$ NaCl(s) \rightarrow NaCl(l) \, \, \, \, \Delta$H$^\circ$ = -112 kJ/mol .

Perubahan entalpi pelarutan standar ($\Delta$Hl$^\circ$)
       Perubahan entalpi pelarutan standar ($\Delta$Hl$^\circ$) adalah perubahan entalpi apabila 1 mol senyawa diubah menjadi larutannya pada keadaan standar.
Contoh:
$ NaOH(s) \rightarrow Na^+(aq) + OH^-(aq) \, \, \, \, \Delta$H = -204 kJ/mol

Perubahan Entalpi Penetralan standar ($\Delta$Hn$^\circ$)
       Entalpi penetralan adalah perubahan entalpi ($\Delta$H) yang dihasilkan pada reaksi penetralan asam (H$^+$) oleh basa (OH$^-$) membentuk 1 mol air. Satuan entalpi penetralan adalah kJ/mol.
Contoh:
$ NaOH(aq) + HCl(aq) \rightarrow NaCl(aq) + H_2O(l) \, \, \, \, \Delta$H = -890,4 kJ/mol

       Demikian pembahasan materi Jenis-jenis Perubahan Entalpi . Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan penentuan harga $\Delta$H(entalpi) reaksi.

Persamaan Termokimia

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Persamaan Termokimia. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa perubahan entalpi akan sama dengan kalor reaksi jika reaksi dilakukan pada tekanan tetap. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perubahan entalpi merupakan kalor reaksi dari suatu reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap. Untuk dapat menghitung entalpi, maka pengukuran harus dilakukan pada suhu dan tekanan tertentu. Para ahli kimia sepakat bahwa kondisi standar untuk mengukur nilai entalpi, yaitu pada suhu 298,15 K (25 $^\circ$C) dan tekanan 1 atm. Suatu perubahan entalpi yang diukur pada keadaan standar disebut perubahan entalpi standar ($\Delta$H$^\circ$) yang mempunyai satuan kilo Joule (kJ) dalam Sistem Internasional (SI). Simbol $^\circ $ berarti standar.


         Penulisan besarnya entalpi reaksi dalam persamaan reaksi dilakukan dengan menuliskan simbol perubahan entalpi ($\Delta$H) dibelakang persamaan reaksi. Misal
$A(s) + B(aq) \rightarrow C(aq) \, \, \, \Delta H^\circ \, \, = + x \, $ kJ

         Persamaan termokimia memberikan informasi tentang suatu reaksi mengenai jumlah mol reaktan dan produk serta jumlah energi yang terlibat di dalamnya. Hal yang harus diperhatikan bahwa penulisan koefisien dan fase zat dalam persamaan termokimia akan mempengaruhi perubahan entalpinya ($\Delta$H).

Misalnya
*). $CO(g) + \frac{1}{2} O_2(g) \rightarrow CO_2(g) \, \, \, \Delta$H = -283 kJ (reaksi 1)
*). $2CO(g) + O_2(g) \rightarrow 2CO_2(g) \, \, \, \Delta$H = -566 kJ (reaksi 2)
Pada reaksi 1, merupakan pembakaran 1 mol gas CO dan reaksi 2 merupakan pembakaran 2 mol gas CO dengan $\Delta$H reaksi yang merupakan kelipatan dari nilai koefisiennya. Karena persamaan termokimia merupakan persamaan reaksi yang menunjukkan perubahan entalpi dalam reaksi kimia. Pada penulisan persamaan termokimia disertakan pula jumlah mol zat yang bereaksi dan wujud fisik zat yang terlibat dalam reaksi. Jumlah mol zat ditunjukkan oleh koefisien reaksi dan wujud zat dinyatakan dalam huruf $s$ untuk padatan / solid, $l$ untuk cair / liquid, dan $g$ untuk gas.

Sehingga pada reaksi satu dapat dibaca "1 mol gas karbon monoksida (CO) dengan $\frac{1}{2}$ mol gas oksigen (O$_2$) menghasilkan 1 mol gas karbon dioksida (CO$_2$) disertai dengan pelepasan kalor sebesar 283 kJ". Reaksi berlangsung eksoterm sehingga harga $\Delta$H negatif yaitu -283 kJ. Bagaimana pengaruh fase zat yang berbeda terhadapa harga $\Delta$H? perhatikanlah contoh berikut ini:
*). $CH_4(g)+2O_2(g) \rightarrow CO_2(g)+ 2H_2O(l) \, \, \, \Delta$H = -890,5 kJ (reaksi 1)
*). $CH_4(g)+2O_2(g) \rightarrow CO_2(g)+2H_2O(g) \, \, \, \Delta$H = -802,3 kJ (reaksi 2)
Reaksi pembakaran gas CH$_4$ menghasilkan gas CO$_2$ dan H$_2$O cair (reaksi 1) dan pada reaksi 2 menghasilkan gas CO$_2$ dan uap air. Fase zat yang berbeda akan menghasilkan $\Delta$H yang berbeda pula.

Pada reaksi 1 dibaca "reaksi pembakaran 1 mol gas metana (CH$_4$) dengan 2 mol gas oksigen (O$_2$) menghasilkan 1 mol gas karbon dioksida (CO$_2$) dan cairan air (H$_2$O) disertai dengan pelepasan kalor sebesar 890,5 kJ". Sedaangkan pda reaksi 2 dibaca "reaksi pembakaran 1 mol gas metana (CH$_4$) dengan 2 mol gas oksigen (O$_2$) menghasilkan 1 mol gas karbon dioksida (CO$_2$) dan gas air atau lebih dikenal uap air (H$_2$O) disertai dengan pelepasan kalor sebesar 802,3 kJ".

Pada persamaan termokimia harus dilibatkan fasa zat-zat yang bereaksi sebab perubahan entalpi bergantung pada fasa zat. Selain aturan tersebut, ada beberapa aturan tambahan, yaitu:
a. Jika persamaan termokimia dikalikan dengan faktor tertentu, nilai $\Delta$H juga harus dikalikan dengan faktor tersebut.
Contoh:
Persamaan termokimia untuk sintesis amonia:
$N_2(g) + 3H_2(g) \rightarrow 2NH_3(g) \, \, \, \Delta$H = -91,8 kJ.
Jika jumlah pereaksi dinaikkan dua kali lipat, kalor reaksi yang dihasilkan juga dua kali dari semula.
$2N_2(g) + 6H_2(g) \rightarrow 4NH_3(g) \, \, \, \Delta$H = -184 kJ.

b. Jika persamaan kimia arahnya dibalikkan, nilai $\Delta$H akan berubah tanda.
Contoh:
Sintesis amonia pada contoh di atas dibalikkan menjadi reaksi penguraian amonia. Persamaan termokimianya adalah:
$2NH_3(g) \rightarrow N_2(g) + 3H_2(g) \, \, \, \Delta$H = +91,8 kJ

       Demikian pembahasan materi Persamaan Termokimia . Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan Jenis-jenis perubahan entalpi.

Reaksi Eksoterm dan Endoterm

         Blog KoKim - Berdasarkan arah berpindahnya kalor dalam sistem dan lingkungan, maka reaksi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Dikatakan reaksi eksoterm (berasal dari kata eks (keluar) dan therm (panas)) apabila kalor berpindah dari sistem ke lingkungan, artinya sistem melepas kalor. Adapun reaksi endoterm terjadi apabila sistem menyerap kalor atau kalor berpindah dari lingkungan ke sistem. Pada artikel ini kita akan membahas materi Reaksi Eksoterm dan Endoterm.

         Perubahan kimia atau reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi panas. Perubahan panas atau kalor dalam suatu sistem dapat ditandai dengan berkurang atau bertambahnya suhu lingkungan. Jika dalam reaksi kimia terjadi perpindahan panas dari sistem ke lingkungan maka suhu lingkungan meningkat. Jika suhu sistem turun maka dikatakan bahwa reaksi tersebut eksoterm. Reaksi endoterm adalah kebalikan dari reaksi eksoterm (perhatikan Gambar di bawah ini)
Gambar: Diagram reaksi eksoterm dan endoterm antara sistem dan lingkungan

1. Reaksi Eksoterm
       Pernahkah kalian memperhatikan bahwa setiap kali selesai makan nasi, badan kita menjadi gerah? Mengapa demikian? Mari kita ingat kembali proses asimilasi. Dalam tubuh, nasi yang kita makan akan bereaksi dengan oksigen yang kita hirup dengan reaksi seperti berikut.
$C_n(H_2O)_m + O_2 \rightarrow nCO_2 + mH_2O + \text{ energi} $
Persamaan termokimianya:
$\text{amilum } + O_2(g) \rightarrow n CO_2(g) + m H_2O(aq) \, \, \Delta$H = -X kJ

Energi dalam bentuk panas yang dilepas tubuh inilah yang menyebabkan gerah. Di dalam reaksi eksoterm, panas berpindah dari sistem ke lingkungan, karenanya panas dalam sistem berkurang sehingga H-nya bertanda negatif. Secara matematis, $\Delta$H dirumuskan sebagai berikut.
$\Delta$H = H hasil reaksi - H pereaksi
Karena hasilnya negatif, berarti H hasil reaksi lebih rendah dari H pereaksi, atau $\Delta$H < 0, dan digambarkan dalam diagram berikut:
Arah panah ke bawah menunjukkan bahwa energi semakin berkurang karena sebagian terlepas.

2. Reaksi Endoterm
       Reaksi endoterm merupakan kebalikan dari reaksi eksoterm. Dalam reaksi ini, sistem menyerap kalor dari lingkungan sehingga harga entalpi reaksinya bertambah besar dan $\Delta$H-nya berharga positif, atau H hasil reaksi - H pereaksi > 0. Karena hasilnya positif, berarti H hasil reaksi lebih tinggi dari H reaksi, dan digambarkan dalam diagram berikut.
Arah panah ke atas menunjukkan energi semakin bertambah karena sistem menyerap panas dari lingkungan.

       Sebagai contoh mengenai pokok bahasan reaksi eksoterm dan endoterm ini, Jika NaOH dan HCl direaksikan dalam pelarut air, kemudian suhu larutan diukur maka ketinggian raksa pada termometer akan naik yang menunjukkan suhu larutan meningkat. Apakah reaksi tersebut eksoterm atau endoterm? Semua literatur menyatakan reaksi NaOH dan HCl melepaskan kalor (eksoterm). Jika melepaskan kalor suhunya harus turun, tetapi faktanya naik. Bagaimana menjelaskan fakta tersebut dihubungkan dengan hasil studi literatur?

       NaOH dan HCl adalah sistem yang akan dipelajari (fokus kajian). Selain kedua zat tersebut dikukuhkan sebagai lingkungan, seperti pelarut, gelas kimia, batang termometer, dan udara sekitar. Ketika NaOH dan HCl bereaksi, terbentuk NaCl dan H$_2$O disertai pelepasan kalor. Kalor yang dilepaskan ini diserap oleh lingkungan, akibatnya suhu lingkungan naik. Kenaikan suhu lingkungan ditunjukkan oleh naiknya suhu larutan. Jadi, yang Anda ukur bukan suhu sistem (NaOH dan HCl) melainkan suhu lingkungan (larutan NaCl sebagai hasil reaksi). Zat NaOH dan HCl dalam larutan sudah habis bereaksi. Oleh karena reaksi NaOH dan HCl melepaskan sejumlah kalor maka dikatakan reaksi tersebut eksoterm. Dengan demikian, antara fakta dan studi literatur cocok.

Sedangkan salah satu contoh reaksi endoterm dapat diperhatikan pada Gambar berikut:

Sistem reaksi:
$Ba(OH)_2(s) + NH_4Cl ( l ) + \, kalor \rightarrow BaCl_2 (s) + NH_3(g) + H_2O( l ) $
Akibat kuatnya menyerap kalor, bantalan menempel kuat pada labu erlenmeyer. Dan harga $\Delta$H positif.

Beberapa contoh reaksi yang bersifat eksoterm, antara lain
a. Reaksi pembakaran
*). pembakaran gas dapur
$ C_3H_8(g) + 3O_2(g) \rightarrow 3CO_2(g) + 4H_2O(l) $
*). pembakaran kawat magnesium (Mg)
$2Mg(s) + O_2(g) \rightarrow 2MgO(s) $
b. Reaksi penetralan
*). Netralisasi asam klorida dengan natriun hidroksida
$HCl(aq) + NaOH(aq) \rightarrow NaCl(aq) + H_2O(l) $
*). Netralisasi asam sulfat dengan kalium hidroksida
$H_2SO_4(aq) + 2KOH(aq) \rightarrow K_2SO_4(aq) + 2H_2O(l)$
c. Pelarutan garam alkali dalam air
*). $ NaOH(s) + H_2O(l) \rightarrow NaOH(aq)$
*). $ CaO(s) + H_2O(l) \rightarrow Ca(OH)_2(aq)$
d. Pengenceran asam pekat
*). $H_2SO_4(pekat) + H_2O(l) \rightarrow H_2SO_4(aq)$
*). $HNO_3(pekat) + H_2O(l) \rightarrow HNO_3(aq)$
e. Reaksi logam alkali dengan air
*). $ 2Na(s) + 2H_2O(l) \rightarrow 2NaOH(aq) +H_2(g)$
*). $ 2K(s) + 2H_2O(l) \rightarrow 2KOH(aq) + H_2(g) $

Beberapa contoh reaksi yang bersifat endoterm, antara lain
a. Penguraian garam karbonat
$ CaCO_3 \rightarrow CaO(s) + CO_2(g) $
b. Pelarutan garam nitrat
$ KNO_3(s) + H_2O(l) \rightarrow KNO_3(aq)$
c. Pelarutan garam ammonium nitrat
$ NH_4NO_3(s) + H_2O(l) \rightarrow NH_4NO_3(aq)$

       Demikian pembahasan materi Reaksi Eksoterm dan Endoterm. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan Persamaan termokimia.