Tampilkan postingan dengan label senyawa karbon. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label senyawa karbon. Tampilkan semua postingan

Pembuatan, Kegunaan, dan Keisomeran Aldehid

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Pembuatan, Kegunaan, dan Keisomeran Aldehid. Kita akan bagi menjadi tiga pembahasan yaitu pembuatan senyawa aldehid, kegunaan senyawa aldehid, dan yang terakhir tentang keisomeran senyawa aaldehid. Langsung saja kita simak pembahasannya berikut ini.

Pembuatan senyawa aldehid
1). Oksidasi alkohol primer
       Pada oksidasi alkohol primer ini, oksidator yang digunakan adalah senyawa KMnO$_4$ atau K$_2$Cr$_2$O$_7$ dalam suasana asam, yang kemudian dituliskan sebagai [O]. Contoh: Asetaldehida (etanal) dibuat dari etanol dengan reaksi berikut:

2). Pemecahan glikol

3). Reaksi Natrium alkanoat dengan natrium format
R - COONa + H - COONa $ \rightarrow $ R - CHO + Na$_2$CO$_3$
Panjang rantai karbonnya tetap.
4). Alkena dengan CO dan H$_2$ (dikenal dengan proses okso)
R - CH = CH$_2$ + CO + H$_2$ $ \rightarrow $ R - CH$_2$ - CH$_2$ - CHO
Panjang rantai karbon bertambah 1 atom C.

Kegunaan aldehid dalam kehidupan sehari-hari
       Aldehida digunakan untuk memproduksi resin, zat warna, dan obat-obatan. Salah satu contoh senyawa aldehida adalah formaldehid. Penggunaan terbesar formaldehid adalah sebagai pereaksi untuk penyiapan senyawa organik lain dan untuk pembuatan polimer seperti bakelit, formika, dan melmac. Formaldehid dapat mengubah sifat protein, sehingga protein tidak dapat larut dalam air dan tahan terhadap bakteri pembusuk. Alasan inilah yang menyebabkan formaldehid digunakan sebagai pengawet spesimen biologis.

       Formaldehid atau formalin juga digunakan sebagai antiseptic di rumah sakit untuk mensterilkan sarung tangan dan peralatan bedah. Akan tetapi penggunaan formaldehid sebagai antiseptic dan pengawet menurun akhir-akhir ini karena zat ini dicurigai berifat karsinogenik. Formal-dehid juga digunakan sebagai pelarut dan bahan campuran parfum.

       Contoh senyawa aldehida lainnya adalah asetaldehid. Asetaldehid merupakan cairan tidak berwarna yang sangat mudah menguap. Zat ini dibuat dengan mengoksidasi etil alkohol dengan katalis (Ag) atau oksidasi etilen dengan katalis (PtCl$_2$). Zat ini merupakan bantuan awal untuk penyiapan berbagai senyawa organik lain, seperti asam asetat, etil asetat, dan kloral. Asetaldehid dibentuk sebagai metabolit dalam fermentasi gula dan dalam detoksifikasi alkohol dalam hati.

Keisomeran senyawa aldehid
Keisomeran alkanal mulai terdapat pada butanal yang mempunyai dua isomer, yaitu butanal dan 2-metil-propanal (isobutanal).
        Isomer di atas merupakan isomer rangka. Aldehid juga mempunya isomer gugus fungsi dengan keton karena sama-sama mempunyai rumus umum yang sama yaitu C$_n$H$_{2n}$O, namun berbeda pada rumus strukturnya. Jika aldehid
,sedangkan senyawa keton
  . Senayawa keton akan dibahas pada materi selanjutnya.

       Demikian pembahasan materi Pembuatan, Kegunaan, dan Keisomeran Aldehid dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan tatanama senyawa keton.

Sifat-sifat Senyawa Aldehid atau Alkanal

         Blog KoKim - Berikut ini adalah sifat-sifat senyawa aldehid atau alkanal. Sifat-sifat senyawa aldehid ini akan dibagi menjadi dua, yaitu sifat fisik dan sifat kimia (reaksi yang terjadi pada senyawa aldehid).

Sifat Fisik Aldehid atau Alkanal
       Aldehid merupakan senyawa polar dan mendidih pada suhu yang lebih tinggi daripada senyawa nonpolar dengan bobot molekul yang sama. Adanya kemampuan membentuk ikatan hidrogen, maka aldehid dengan bobot molekul rendah dapat larut dalam air. Berikut ini tabel beberapa titik didih senyawa aldehid:

       Pada umumnya aldehida berfase cair, kecuali fomaldehid yang berfase gas. Aldehida suku rendah mempunyai bau yang menyengat, sedangkan aldehida suhu tinggi mempunyai bau yang enak sehingga digunakan untuk parfum dan aroma tambahan. Atom hidrogen pada molekul air dapat membentuk ikatan hidrogen dengan oksigen pada gugus karbonil; sehingga kelarutan aldehida hampir sama dengan alkohol dan eter. Formaldehid dan asetaldehid larut dalam air, sejalan dengan bertambahnya rantai karbon, kelarutan dalam air akan turun.

Sifat kimia senyawa aldehid atau alkanal
Aldehid dapat mengalami reaksi-reaksi sebagai berikut:
1). Reaksi Oksidasi
       Aldehid merupakan reduktor kuat, sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. Aldehid dapat diketahui dengan pereaksi Tollens dan pereaksi Fehling yang merupakan oksidator lemah. Oksidasi aldehid menghasilkan asam karboksilat. Dengan reagen Fehling akan terbentuk endapan merah bata dari Cu$_2$O, sesuai reaksi berikut ini:
Contoh: pada reaksi propanal dengan reagen Fehling
Dengan reagen Tollens akan menghasilkan cermin perak, sesuai reaksi berikut ini:
R - CHO + Ag$_2$O $ \rightarrow $ R - COOH + Ag(s)
Contoh: pada reaksi butanal dengan reagen Tollens

       Pereaksi Fehling merupakan larutan campuran dari larutan CuSO$_4$ 1% (Fehling A) dengan larutan kalium natrium tartrat dalam dalam basa (larutan Fehling B). pereaksi Fehling biasanya ditulis sebagi CuO. Reaksi ini mudah dikenali karena menghasilkan endapan Cu$_2$O berwarna merah bata.

       Pereaksi Tollens merupakan campuran dari AgNO$_3$ dengan NH$_3$ berlebih. Pereaksi ini biasanya ditulis sebagai larutan Ag$_2$O. pada reaksi tersebut akan terbentuk endapan perak seperti pecahan cermin yang lembut sehingga disebut cermin perak.

2). Reaksi Adisi
       Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap (reaksi penjenuhan). Jika pereaksi yang mengadisi bersifat polar, maka gugus yang lebih positif terikat pada atom oksigen dan gugus negatif terikat pada atom karbon.
*). Adisi Hidrogen

*). Adisi Hidrogen sianida

       Demikian pembahasan materi Sifat-sifat Senyawa Aldehid atau Alkanal dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan senyawa aldehid yaitu pembuatan, kegunaan, dan keisomeran aldehid.

Tatanama Senyawa Aldehid atau Alkanal

         Blog KoKim - Alkanal merupakan senyawa yang mengandung gugus funsional   atau bisa juga ditulis -CHO. Gugus tersebut disebut dengan gugus karboni dan selalu berada di ujung rantai C, disebut alkanal karena senyawa ini dikatakan sebagai turunan alkana dengan nama yang diakhiri dengan -al atau -dehid. Dengan akhiran -dehid, maka senyawa alkanal disebut juga senyawa aldehid. Senyawa ini dulunya diperoleh dari dehidrogenasi alkohol (alcohol dehydrogenated). Rumus struktur aldehid adalah sebagi berikut:



dimana R adalah gugus alkil.


Perhatikan rumus struktur beberapa senyawa aldehid berikut pada tabel di bawah ini:

Dari contoh-contoh di atas, maka dapat disimpulkan rumus umum aldehid atau alkanal adalah $C_nH_{2n}O$.

         Senyawa aldehid ini banyak dijumpai pada bahan pengawet spesimen biologi dalam laboratorium seperti: mayat, yaitu formaldehid yang lebih sering disebut sebagai senyawa formalin. Formalin ini tersusun atas 37% - 40% larutan formaldehid di dalam air.

         Pada pembahasan senyawa aldehid atau alkanal ini, yang akan dibahs meliputi: aturan penamaan senyawa aldehid, sifat-sifat senyawa aldehid, reaksi-reaksi senyawa aldehid, pembuatan senyawa aldehid, kegunaan aldehid dalam kehidupan sehari-hari, dan keisomeran senyawa aldehid. Mari kita simak pembahasan tesebut secara seksama, pertama kita akan bahas materi Tatanama Senyawa Aldehid atau Alkanal.

Aturan Penamaan Senyawa Aldehid secara IUPAC
1. Periksalah jenis gugus fungsinya. Jika memiliki gugus -CHO, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa aldehid.
2. Hitung jumlah atom C-nya, lalu tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -al. Contoh:
3. Jika memiliki rantai bercabang, beri nomor pada rantai terpanjang dimulai dari atom C yang mengikat atom O atau pada gugus aldehid. Lalu, tuliskan nomor percabangan, nama alkil rantai cabang, nama rantai induk berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -al. Contoh:

Aturan Penamaan Senyawa aldehid secara trivial
       Nama lazim aldehid diturunkan dari nama lazim asam karboksilat dengan menggantikan akhiran -at menjadi aldehid dan membuang kata asam. Contoh:
*). asam format nama aldehidnya menjadi formaldehid (jumlah atom C = 1)
*). asam asetat nama aldehidnya menjadi asetaldehid (jumlah atom C = 2)
*). asam propionat nama aldehidnya menjadi propionaldehid (jumlah atom C = 3)
*). asam butirat nama aldehidnya menjadi butiraldehid (jumlah atom C = 4)
*). asam valerat nama aldehidnya menjadi valeraldehid (jumlah atom C = 5)
*). asam kaproat nama aldehidnya menjadi kaproaldehid (jumlah atom C = 6)
*). asam heptilat nama aldehidnya menjadi heptaldehid (jumlah atom C = 7)
*). asam kaprilat nama aldehidnya menjadi kaprialdehid (jumlah atom C = 8)
*). asam pelargonat nama aldehidnya menjadi pelargonaldehid (jumlah atom C = 9)

       Demikian pembahasan materi Tatanama Senyawa Aldehid atau Alkanal dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan senyawa aldehid yaitu sifat-sifat aldehid atau alkanal.

Keisomeran dan Kegunaan Eter

         Blog KoKim - Berikut ini adalah artikel terakhir yang terkait dengan senyawa eter yaitu Keisomeran dan Kegunaan Eter . Keisomeran senyawa eter kita bahas terlebih dahulu. Eter selain berisomer dengan sesamanya, juga berisomer dengan alkohol (isomer fungsi) yang rumusnya sama yaitu C$_n$H$_{2n+2}$O.
Contoh: isomer C$_4$H$_{10}$O
Jadi senyawa C$_4$H$_{10}$O mempunyai 7 isomer.

Kegunaan Senyawa Eter
*). Eter digunakan sebagai pelarut senyawa organik, untuk obat bius pada operasi dan desinfektan (tetapi sekarang tidak digunakan lagi sebagai obat bius).
*). MTBE (metil tersier butil eter) ditambahkan ke dalam bensin untuk meningkatkan bilangan oktan.
*). Eter dalam laboratorium digunakan sebagai pelarut yang baik untuk senyawa kovalen dan sedikit larut dalam air.

       Demikian pembahasan materi Keisomeran dan Kegunaan Eter dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan tatanama senyawa aldehid/alkanal.

Sifat-sifat dan Pembuatan Eter

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Sifat-sifat dan Pembuatan Eter. Pertama kita bahas tentang sifat-sifat senyawa eter. Pada suhu kamar metal eter berwujud gas, sedangkan eter sederhana lainnya berupa zat cair yang mudah menguap. Titik didih dan titik cair eter jauh lebih rendah dibandingkan dengan alkohol yang sesuai. Hal itu disebabkan tidak adanya ikatan hidrogen dalam eter, sedangkan akohol mempunyai ikatan hidrogen. Kelarutan eter dalam air jauh lebih kecil daripada kelarutan alkohol, sehingga umumnya eter tidak bercampur dengan air.

Selain sifat fisik, eter juga mempunyai sifat kimia, yaitu
1). eter kurang reaktif dibandingkan alkohol, kecuali dalam hal pembakaran;
2). eter tidak bereaksi dengan logam natrium (logam aktif), sehingga sifat ini dapat membedakan eter dengan alkohol;
3). eter bereaksi dengan PCl$_5$ tetapi tidak membebaskan HCl, sehingga sifat ini dapat pula digunakan untuk membedakan eter dengan alkohol.
       R - O - R' + PCl$_5 \, \rightarrow \, $ R' - Cl + POCl$_3$
4). eter dapat mengalami reaksi subtitusi dengan HI yang akan membentuk alkil iodide/iodo-alkana dan alkohol. Namun bils penambahan HI berlebih R'OH yang terbentuk akan akan bereaksi lebih lanjut menghasilkan RI (iodo-alkana atau alkil iodida)
       R - O - R' + HI $ \rightarrow $ RI + R'OH
       R' - OH + HI $ \rightarrow $ R' - I + H$_2$O

Pembuatan Senyawa Eter
Eter dapat dibuat dengan jalan mereaksikan alkohol primer dengan asam sulfat (H$_2$SO$_4$) pada suhu 140 $6\circ$C.

Eter juga bisa dibuat melalui sintesis Williamson: yaitu dengan mereaksikan senyawa alkil halida dengan Natrium alkoholat.

Serta dengan mereaksikan antara halogen alkana dengan perak oksida.
2 R - X + Ag$_2$O $ \rightarrow $ R - O - R' + 2AgX

       Demikian pembahasan materi Sifat-sifat dan Pembuatan Eter. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan senyawa eter yaitu keisomeran dan kegunaan senyawa eter.

Tatanama Senyawa Eter

         Blog KoKim - Setelah sebelumnya kita membahas tentang senyawa eter atau alkoksi alkana secara umum, pada artikel ini kita lanjutkan pembahasan yaitu materi Tatanama Senyawa Eter. Seperti jenis senyawa karbon lainnya, tatanama senyawa eter juga dibedakan menjadi dua yaitu penamaan secara trivial dan penamaan secara IUPAC.

Ada dua cara pemberian nama eter, yaitu:
1). Penamaan secara trivial dimulai dengan menyebut nama alkil yang terikat pada gugus -O- kemudian diikuti oleh kata eter. Tata nama dengan nama trivial dilakukan dengan menyebutkan nama alkil sesuai urutan abjad dan diakhiri eter. Jika kedua alkil sama digunakan awalan -di.

2). Penamaan berdasarkan IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran ana pada alkana asal dengan akhiran oksi. Tata nama menurut IUPAC dilakukan dengan menetapkan alkil yang lebih kecil sebagai alkoksi dan alkil yang lebih besar sebagai alkana. Atau ikuti cara- cara penamaan senyawa eter berdasarkan IUPAC sesuai urutan berikut ini:

a. Periksalah jenis gugus fungsinya. Jika memiliki gugus -OR, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa eter.

b. Rantai alkil yang jumlah atom C-nya paling sedikit disebut gugus alkoksi, sedangkan yang jumlahnya paling banyak disebut rantai induk.

c. Gugus alkoksi diberi nama dengan cara mengganti akhiran -ana pada alkana menjadi akhiran -oksi, sedangkan rantai induk diberi nama seperti nama alkana berdasarkan jumlah atom C-nya.

d. Jika jumlah atom C lebih dari 4, beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga gugus -OR menempel pada atom C yang paling kecil. Kemudian, tuliskan nomor, diikuti nama gugus alkoksi berdasarkan jumlah atom C-nya, dan diakhiri dengan nama rantai induk.

Contoh pemberian nama pada eter seperti pada tabel berikut ini:

Perhatikanan contoh tatanama senyawa eter berikut :
















Penyelesaian :






































       Demikian pembahasan materi Tatanama Senyawa Eter dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan senyawa eter yaitu sifat-sifat dan pembuatan senyawa eter.



Senyawa Eter atau Alkoksi Alkana

         Blog KoKim - Senyawa eter juga disebut sebagai senyawa alkoksi alkana. Senyawa mempunyai gugus fungsi oksigen yang mengikat dua alkil. Rumus strukturnya secara umum dapat dituliskan dengan:
R - O - R' Ar - O - R dan Ar - O - Ar
Dimana R dan R' adalah gugus alkil yang sama atau berbeda, sedangkan Ar adalah gugus fenil. Eter atau alkoksi alkana terbentuk dari dua alkohol yang bereaksi dengan melepaskan molekul air. Contoh:

Berikut ini tabel dari beberapa senyawa eter:

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rumus umum senyawa eter/alkoksi alkana adalah sebagai berikut:

       Dari rumus umum senyawa eter atau alkoksi alkana dapat diketahui bahwa senyawa alkohol/alkanol juga memiliki rumus umum yang sama. Sehingga inilah yang dinamakan isomer gugus fungsi. Dalam artikel mengenai senyawa eter ini, yang akan dibahas meliputi: Tatanama senyawa eter, sifat-sifat dan pembuatan senyawa eter, kegunaan dan keisomeran senyawa eter.

       Demikian pembahasan materi Senyawa Eter atau Alkoksi Alkana. Silahkan pelajari materinya secara lebih terperinci dengan mengikuti link di atas.

Senyawa Polialkohol

         Blog KoKim - Selain senyawa monoalkohol, ada beberapa alkohol yang mengandung gugus -OH lebih dari satu dan disebut senyawa polialkohol. Senyawa polialkohol adalah senyawa alkohol yang mempunyai gugus -OH lebih dari satu struktur. Polialkohol yang mempunyai dua gugus -OH diberi nama alkanadiol. Polialkohol yang mempunyai tiga gugus -OH diberi nama alkanatriol. Contoh: etilen glikol (1,2-etanadiol), gliserol (1,2,3-propanatriol).

1). Etilen Glikol
Etilen glikol mempunyai nama IUPAC 1,2-etanadiol dengan rumus struktur:






       Etilen glikol berwujud cair agak kental, rasanya manis, dan bersifat racun. Etilen glikol dibuat dengan mengoksidasi etena dengan oksigen atau oksidator kuat lain, dilanjutkan dengan proses hidrolisis. Reaksi pembuatan etilen glikol dilakukan pada suhu 250 $^\circ$C dengan menggunakan katalisator serbuk Ag. Reaksinya adalah sebagai berikut:





Etilen glikol digunakan sebagai pelarut, bahan pelembut, bahan baku pembuatan serat, dan sebagai zat antibeku pada radiator mobil.

2). Gliserol
       Gliserol mempunyai sifat yang mirip dengan glikol, yaitu zat cair yang mudah larut dalam air, rasanya manis, wujudnya agak kental, bersifat higroskopis. Gliserol diperoleh pada reaksi pembuatan sabun. Nama IUPAC gliserol adalah 1,2,3-propanatriol dengan rumus struktur:
Gliserol digunakan sebagai bahan pemanis untuk penderita diabetes. Selain itu juga digunakan untuk membuat bahan peledak nitrogliserin, bahan baku pembuatan plastik, pelembap pada tembakau, dan bahan kosmetik.


       Demikian pembahasan materi Senyawa Polialkohol dan contohnya. Semoga materi bermanfaat buat kita sebagai pelengkap dari materi senyawa alkohol.



Pembuatan dan Kegunaan Senyawa Alkohol

         Blog KoKim - Pada pembahasan kali ini masih terkait dengan senyawa alkohol. Materi yang akan kita bahas adalah Pembuatan dan Kegunaan Senyawa Alkohol. Kita bahas terlebih dahulu pembuatan senyawa alkohol, diantaranya adalah pembuatan methanol, etanol, glikol dan gliserol.

1. Metanol (CH$_3$OH)
       Metanol dibuat dengan cara hidrogenasi gas CO pada suhu 400$^\circ$C dan tekanan 200 atm dengan katalisator Cr$_2$O$_3$ atau ZnO.

2. Etanol(C$_2$H$_5$OH)
       Dalam bidang industri, etanol dibuat dengan fermentasi tetes tebu yaitu cairan gula yang tidak mengkristal/menghablur menjadi gula.
Untuk memperoleh etanol pekat dilakukan destilasi/penyulingan.

3. Glikol(CH$_2$OH CH$_2$OH)
       Glikol dibuat dengan cara mengoksidasi etana dengan oksigen kemudian dilanjutkan hidrolisis. Reaksi dilakukan pada suhu 250$^\circ$C dengan katalisator serbuk perak.

4. Gliserol(CH$_2$OH - CH$_2$ OH - CH$_2$OH)
       Gliserol diperoleh dari hasil samping pada pembuatan sabun.

Kegunaan Senyawa Alkohol
       Beberapa senyawa alkohol yang luas penggunaannya antara lain :
1). Metanol
       Pada suhu kamar, metanol berupa zat cair bening, mudah menguap, dan berbau enak. Metanol digunakan sebagai pelarut untuk membuat polimer dan senyawa organik yang lain seperti ester. Metanol dapat dicampurkan dengan bahan bakar bensin sampai kadar 15% tanpa mengubah konstruksi mesin kendaraan.

2). Etanol
       Pada suhu kamar berupa zat cair bening, mudah menguap, dan berbau khas. Etanol terdapat dalam spiritus, minuman beralkohol, dan obat pencuci luka. Etanol tidak beracun, tetapi bersifat memabukan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak atas. Etanol juga bersifat candu. Orang yang sering minum alkohol dapat menjadi kecanduan dan sulit baginya untuk meninggalkan alkohol itu. Walaupun tidak beracun, alkohol dapat menimbulkan angka kematian yang tinggi. Misal banyak pengemudi kendaraan yang dalam keadaan mabuk meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Minuman beralkohol umumnya dibuat melalui proses fermentasi. Alkohol hasil fermentasi hanya berkadar 12-15 %, sehingga perlu dipekatkan dengan penyulingan agar diperoleh alkohol dengan kadar 95,5%.

3). Gliserol
       Gliserol atau gliserin adalah zat cair yang kental, tidak berwarna, dan mempunyai rasa manis. Gliserol mudah larut dalam air dengan segala perbandingan. Senyawa ini digunakan sebagai pelembap pada tembakau dan kembang gula, pelarut obat-obatan, dan membuat nitrogliserin (bahan pembuat peledak). Nama IUPAC gliserol adalah 1,2,3-propanatriol dengan rumus struktur:

Dalam kehidupan sehari-hari alkohol banyak digunakan, antara lain sebagai berikut.
1). Dalam bidang farmasi (obat-obatan), sebagai pelarut senyawa organik, misalnya etanol dan butanol.
2). Dalam bidang biologi atau industri digunakan sebagai disinfektan, misalnya etanol dan metanol.
3). Sebagai bahan bakar, misalnya spiritus (campuran antara methanol dan etanol).

       Demikian pembahasan materi Pembuatan dan Kegunaan Senyawa Alkohol dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan senyawa polialkohol.

Sifat-sifat Senyawa Alkohol

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Sifat-sifat Senyawa Alkohol. Rumus umum senyawa alkohol (alkanol) adalah C$_n$H$_{2n+1}$OH atau C$_n$H$_{2n+2}$O atau biasa dilambangkan R - OH. Kalian pasti tahu bahwa alkohol mempunyai gugus fungsi -OH. Bagaimana sifat-sifat dari gugus fungsi -OH dan alkilnya? Gugus -OH pada alkohol bersifat polar, sedangkan gugus -R(alkil) bersifat nonpolar. Jika panjang rantai alkilnya semakin panjang, maka makin berkurang kepolaran alkoholnya. Hal ini menyebabkan alkohol dengan struktur rantai pendek lebih mudah larut dalam pelarut polar. Misal, metanol dan etanol bercampur sempurna dengan air, sedangkan pentanol sukar larut dalam air. Pentanol mudah larut dalam pelarut nonpolar seperti CCl$_4$.

         Titik didih alkohol jauh lebih tinggi daripada titik didih alkana dengan panjang rantai yang sama. Alkohol dengan rantai pendek berupa zat cair encer, alkohol dengan rantai sedang berupa zat cair kental, sedangkan alkohol dengan rantai panjang berupa zat padat. Berikan contoh alkohol dengan rantai pendek, sedang, dan panjang.

Selain sifat fisik seperti dijelaskan sebelumnya alkohol juga mempunyai sifat-sifat kimia. Alkohol dapat mengalami beberapa reaksi sebagai berikut.
1). Oksidasi
       Alkohol akan teroksidasi dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K$_2$Cr$_2$O$_7$ dalam lingkungan asam. Reaksi oksidasi alkohol sebagai berikut.
*). Alkohol primer dioksidasi membentuk aldehid. Jika oksidasi dilanjutkan, maka membentuk asam karboksilat.
*). Alkohol sekunder dioksidasi membentuk keton.
*). Alkohol tersier tidak teroksidasi.
*). Reaksi oksidasi alkohol ini dapat digunakan untuk membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier selain dengan reaksi Lucas (Reaksi antara alkohol dengan HCl).
       - Alkohol primer + HCl $ \rightarrow $ sangat lambat
       - Alkohol sekunder + HCl $ \rightarrow $ cepat
       - Alkohol tersier + HCl $ \rightarrow $ sangat cepat

2). Pembentukan ester
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air.

3). Reaksi dengan HX
Alkohol bereaksi dengan asam halida membentuk alkil halida.

4). Reaksi dengan asam sulfat pekat
Hasil reaksi alkohol dengan asam sulfat pekat tergantung pada suhu reaksi. Reaksi etanol dengan asam sulfat pekat.

5). Reaksi dengan logam Na
Alkohol dapat bereaksi dengan logam Na membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Contoh reaksi etanol dengan logam natrium
Reaksi ini dapat dipergunakan sebagai reaksi untuk pengenal alkohol.

       Demikian pembahasan materi Sifat-sifat Senyawa Alkohol dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan senyawa alkohol yaitu pembuatan dan kegunaan alkohol.

Keisomeran Senyawa Alkohol dan Jenisnya

         Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Keisomeran Senyawa Alkohol dan Jenisnya. Kita bagi menjadi dua pembahasannya yaitu keisomeran senyawa alkohol kemudian jenis-jenis senyawa alkoholnya. Untuk lebih memudahkan dalam mempelajari materi ini, sebaiknya teman-teman baca dulu materi macam-macam isomer secara umum.

Alkohol mempunyai tiga macam keisomeran sebagai berikut.
1) Keisomeran Posisi
       Keisomeran posisi, yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan letak gugus -OH dalam molekul alkohol. Keisomeran posisi dalam alkohol mulai terdapat pada propanol yang mempunyai dua isomer, yaitu 1-propanol dan 2-propanol.
$\begin{array}{cc} CH_3 - CH_3 - CH_2 - OH & CH_3 - CH(OH) - CH_3 \\ \text{1-propanol } & \text{2-propanol} \end{array} $

Cara menentukan jumlah isomer posisi alkohol:
a) Membuat kemungkinan kerangka atom C.
b) Menentukan kemungkinan letak gugus -OH pada posisi yang berbeda pada setiap bentuk kerangka atom C.

2) Keisomeran Optik
       Keisomeran optik berkaitan dengan sifat optik, yaitu kemampuan suatu senyawa untuk dapat memutar bidang cahaya terpolarisasi. Keisomeran optik terjadi karena adanya atom C asimetrik, yaitu atom C yang terikat pada 4 gugus yang berbeda. Banyaknya isomer optik dapat dicari dengan rumus $2n$, dengan $n$ = jumlah atom C asimetrik. 2-butanol mempunyai 1 atom C asimetrik, sehingga isomer optic 2-butanol adalah:

3) Keisomeran Fungsi
       Keisomeran fungsi, yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan gugus fungsi di antara dua senyawa yang mempunyai rumus molekul sama. Alkohol berisomer fungsi dengan eter (akan dipelajari pada pembahasan berikutnya).

Jenis - jenis senyawa Alkohol
       Pada pembahasan alkana di kelas X, berdasarkan posisinya dalam rumus struktur alkana, dikenal empat jenis atom C, yaitu atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C kuartener. Berdasarkan letak gugus fungsinya, alkohol dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1). Alkohol primer, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C primer(atom C yang mengikat satu atom C lainnya).
Contoh: $ CH_3 - CH_2 - OH $

2). Alkohol sekunder, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat dua atom C lainnya).
Contoh:

3). Alkohol tersier, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C tersier(atom C yang mengikat tiga atom C lainnya).
Contoh:

       Demikian pembahasan materi Keisomeran Senyawa Alkohol dan Jenisnya dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan senyawa alkohol yaitu sifat-sifat senyawa alkohol.

Tatanama Senyawa Alkohol

         Blog KoKim - Pada artikel sebelumnya kita telah mempelajari materi senyawa alkohol atau alkanol secara umum, dan akan kita lanjutkan kembali materinya yaitu berkaitan dengan Tatanama Senyawa Alkohol. Untuk Tatanama Senyawa Alkohol, penamaannya kita bagi menjadi dua yaitu penamaan trivial dan penamaan secara sistem IUPAC. Kedua cara penamaan ini digunakan baik dalam dunia perdagangan atau dunia sains.

Ada dua cara pemberian nama pada alkohol, yaitu:
1) Penamaan secara trivial, yaitu dimulai dengan menyebut nama gugus alkil yang terikat pada gugus -OH kemudian diikuti kata alkohol.
Contoh:
$ CH_3 - CH_2 - OH \, \, $ Etil alkohol
$ CH_3 - CH_2 - CH_2 - OH \, \, $ Propil alkohol

2) Penamaan secara sistem IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran a pada alkana dengan akhiran ol (alkana menjadi alkanol)
Contoh :
$ CH_3 - CH_2 - OH \, \, $ Etanol
$ CH_3 - CH_2 - CH_2 - OH \, \, $ Propanol

Bagaimana cara memberi nama senyawa alkanol yang mempunyai cabang gugus alkil? Perhatikan aturan penamaan alkanol berikut ini!

Aturan penamaan senyawa alkohol menurut IUPAC, adalah:
1). Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus -OH, selain itu atom karbon lain sebagai cabang.
2). Memberi nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah satu ujung rantai, sehingga posisi gugus -OH mendapat nomor terkecil. (Perhatikan tidak harus nomor satu!!!)
3). Urutan penamaan:
*). nomor atom C yang mengikat cabang
*). nama cabang:
       -CH$_3$ metil
       -C$_2$H$_5$ etil
*). nama rantai induk (alkanol)
Contoh :

Sebagai Catatan:
1. Penulisan nama cabang sesuai urutan abjad: etil mendahului metil.
2. Apabila posisi gugus -OH ekivalen dari kedua ujung rantai induk, maka penomoran dimulai dari salah satu ujung sehingga cabang-cabang mendapat nomor terkecil.
contoh :

       Demikian pembahasan materi Tatanama Senyawa Alkohol dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan senyawa alkohol yaitu keisomeran senyawa alkohol dan jenisnya.

Senyawa Alkohol atau Alkanol

         Blog KoKim - Setelah sebelumnya kita membahas materi senyawa haloalkana, kita lanjutkan pembahasan berkaitan dengan senyawa karbon yaitu tentang senyawa alkohol atau alkanol. Senyawa alkohol sudah banyak dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia, baik dalam bentuk minuman, makanan, maupun untuk kepentingan medis. Beberapa jenis makanan dan minuman beralkohol yang banyak dikonsumsi orang dihasilkan dari hasil fermentasi karbohidrat, misalnya tape singkong, minuman anggur, dan lain-lain.

         Kita telah lama mengenal alkohol sebagai zat yang bersifat memabukkan. Karena kebanyakan alkohol dipergunakan secara keliru, yaitu hanya untuk mabuk-mabukan, maka kata alkohol mengandung konotasi sebagai zat yang merusak, padahal masih banyak manfaat yang dapat diperoleh dari alkohol. Sifat memabukkan dari alkohol hanya merupakan sebagian kecil dari sifat alkohol. Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus fungsi -OH. Contoh rumus struktur salah satu jenis alkohol, yaitu metanol seperti tampak pada gambar berikut ini:
Gambar struktur methanol atau metil alkohol
Sumber: Chemistry and Chemical Reactivity, Kotz and Purcell 1978, CBS College Publishing New York

         Metanol memiliki keunggulan dalam banyak hal dari hidrogen. Metanol dapat dihasilkan dari bahan bakar lain, seperti batu bara dan minyak bumi. Metanol mudah disimpan dalam tangki bahan bakar dan tidak hanya dapat dikirim melalui kereta tangki, tetapi dapat dikirim pula melalui pipa minyak dan bahan kimia. Satu hal yang terpenting dari metanol adalah adanya fakta bahwa metanol dapat ditambahkan pada bensin komersial dalam mobil sampai 15%, tanpa mengubah konstruksi mesin.

         Campuran bensin metanol menyebabkan lebih ekonomis dan bahan bakar yang terbuang lebih sedikit dengan tenaga mesin lebih, dibandingkan menggunakan bensin saja. Diperkirakan bahwa bensin yang ada dapat diubah untuk bisa menggunakan metanol murni dengan biaya serendah mungkin per kendaraan. Penggunaan metanol dalam suatu mesin standar menghasilkan sisa bahan bakar seperduapuluhnya, karbon monoksida sepersepuluhnya, dan oksida-oksida nitrogen kira-kira sama dibandingkan dengan bensin.

         Metanol dapat dibakar dengan bersih untuk kebutuhan energy kita. Jika dikelola dengan baik, cairan ini merupakan bahan baku yang bersih dan aman, serta dapat dibakar dalam pembangkit tenaga listrik dengan pencemaran udara yang sangat kecil. Metanol merupakan salah satu bahan bakar yang cocok untuk digunakan dalam sel bahan bakar.

         Berdasarkan fakta di atas, dapat dikatakan bahwa methanol merupakan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan sebagai pengganti bensin. Namun metanol yang ada tidak cukup tersedia. Penelitian-penelitian terbaru diharapkan dapat memperoleh metode-metode yang efisien untuk memproduksi metanol dari bahan kasar, selain minyak bumi.

         Pada artikel yang berkaitan dengan senyawa alkohol akan dibahas mengenai tatanama senyawa alkohol, sifat fisika dan sifat kimia alkohol, jenis-jenis alkohol, keisomeran alkohol dan kegunaan alkohol dalam kehidupan sehari-hari.

       Demikian pembahasan materi Senyawa Alkohol atau Alkanol secara umum. Silahkan juga baca materi lain yang merupakan kelanjutan dari pembahasan senyawa alkohol yaitu tatanama senyawa alkohol atau alkanol.

Senyawa Haloalkana atau Alkil Halida

         Blog KoKim - Senyawa haloalkana merupakan salah satu senyawa turunan alkana. Haloalkana mempunyai rumus struktur yang sama dengan alkana, hanya satu atau lebih atom H-nya diganti oleh atom halogen (X = F, Cl, Br, I). perhatikan ikatan berikut:

$ \begin{array}{ccc} \text{R - H} & & \text{R - X} \\ \text{Alkana} & & \text{haloalkana } \end{array} $

         Berikut akan dibahas tentang tatanama senyawa haloalkana, pembuatan senyawa haloalkana, sifat-sifat haloalkana, dan senyawa haloalkana dalam kehidupan sehari-hari.

Tatanama senyawa haloalkana
       Aturan penamaan senyawa haloalkana hampir sama dengan senyawa alkana, hanya saja ada unsur golongan halogen yang menggantikan satu gugus hidrogen. Berikut ini aturan penamaan haloalkana.
1. Periksa jenis ikatannya. Jika memiliki ikatan tunggal dan mengandung salah satu atom halogen, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa haloalkana.
2. Tentukan rantai induk dan atom halogennya.
3. Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga atom halogen terikat pada atom C yang paling kecil.
4. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkana rantai lurus.
5. Atom halogen diberi nama sesuai dengan jenis atomnya.
6. Tuliskan nomor cabang, diikuti tanda (-), nama atom halogen yang menyambung dengan nama rantai lurus.

Untuk memudahkan, pahamilah beberapa contoh berikut ini:

Haloalkana merupakan nama IUPAC, sedangkan untuk nama trivialnya (nama lazim) dari monohaloalkana adalah alkil halida. Perhatikan contoh berikut ini:

Pembuatan senyawa haloalkana
Pembuatan haloalkana dapat menggunakan dua jenis reaksi, yaitu:
a. Reaksi Substitusi
       Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian satu atom atau gugus atom dalam suatu molekul oleh sebuah atom lain. Misalnya pada temperatur tinggi atau dengan adanya cahaya ultraviolet, satu atom hidrogen atau lebih dalam suatu molekul alkana dapat digantikan oleh atom klor dan brom.
Contoh:
$ \begin{array}{cccc} CH_3 - CH_3 & + Cl_2 \rightarrow & CH_3 - CH_2 - Cl & \\ \text{Etana } & & \text{kloroetana} & \text{(etilklorida)} \end{array} $

Etil klorida cair dengan titik didih 12 $^\circ$C seringkali digunakan sebagai zat pemati rasa lokal, cairan ini menyerap kalor untuk penguapannya dan menguap sedemikian cepat sehingga membekukan jaringan dan karena menyebabkan hilangnya sebagian perasaan (sakit). Seringkali disemprotkan pada permukaan tubuh seorang pemain baseball yang kena bola karena kesalahan lempar (Keenan, dkk, 1999: 377).

b. Reaksi Adisi (reaksi penjenuhan)
       Reaksi adisi adalah reaksi pengubahan ikatan rangkap suatu molekul (alkena atau alkuna) menjadi ikatan tunggal.
Contoh:
$ CH_2 = CH_2 + Cl_2 \rightarrow CH_2Cl - CH_2Cl $
$CH_2 = CH - CH_3 + HBr \rightarrow CH_3 - CHBr - CH_3 $
(Ingat aturan Markownikov!!!)

Sifat-sifat senyawa haloalkana
Sifat-sifat senyawa haloalkana dapat dipahami pada uraian berikut:
1) Mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari alkana asalnya.
2) Pada suhu rendah berwujud gas, pada suhu sedang dan suhu tinggi berwujud cair.
3) Sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik.
4) Atom halogen yang terikat mudah disubstitusikan oleh atom atau gugus lain.

Kegunaan Senyawa Haloalkana dalam kehidupan
Berikut ini beberapa senyawa halo alkana yang penting, yaitu:
1). Kloroform ( CHCl$_3$)
       Pada suhu kamar berwujud cair, berbau, mudah terbakar dan tidak larut dalam air. Kloroform digunakan sebagai obat bius.
2). Iodoform (CHI$_3$)
       Berupa zat padat berwarna kuning mempunyai efek melumpuhkan syaraf pernapasan. Iodoform digunakan untuk identifikasi etanol dalam suatu bahan dan sebagai bahan antiseptik.
3). Karbontetraklorida (CCl$_4$)
       Merupakan cairan tidak berwarna dan digunakan sebagai pelarut.
4). Freon (Cl$_2$F$_4$)
       Freon adalah gas tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Freon digunakan sebagai pendingin.

       Demikian pembahasan materi Senyawa Haloalkana atau Alkil Halida. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan senyawa karbon yaitu senyawa alkohol atau alkanol.